JAKARTA – Fenomena mengemis online, seperti konten orang disiram lumpur pada platform Tiktok lalu mengharapkan gift atau pemberian dari penonton, menuai sorotan wakil rakyat di Senayan.
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani pun meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk bertindak dengan segera memblokir atau men-takedown konten mengemis online yang meresahkan masyarakat tersebut.
Dalam penggalan video yang di-upload akun instagram @golkar.indonesia, Christina Aryani pada sebuah rapat di DPR RI mengungkapkan, fenomena mengemis online ini awalnya lewat Tiktok di Suriah.
“Jadi ini awalnya dari pengungsi di Suriah, kemudian diorganisir untuk bisa bikin video live Tiktok untuk mengemis, minta uang (dan) dapat gift. Nah, sayangnya ini juga masuk ke Indonesia,” ungkap Christina.
“Jadi yang kita lihat belakangan ini, orang disiram lumpur lalu dapat gift dan lain-lain,” ujarnya lagi.
Christina Aryani mengakui pihaknya sudah meminta Kemenkominfo untuk memblokir konten-konten tersebut, namun saat itu masih menunggu regulasi. “Tapi Kominfo kan nunggu regulasi. Setelah keluar surat edaran dari Kemensos, baru deh (dapat dilakukan),” kata anggota DPR dari Partai Golkar ini.
Anggota dewan yang diusung suara rakyat dari Dapil DKI II meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri ini, mengaku prihatin dan sedih melihat masyarakat yang membuat konten-konten untuk mengemis online.
Ia menganggap konten-konten tersebut berbahaya, dan terkesan menormalkan kekerasan.
“Ini sesuatu yang sebetulnya bersifat kekerasan tapi kok akhirnya jadi dianggap normal. Lucu diberikan hadiah lagi. Ini nggak benar,” tuturnya lagi.
Untuk itu, Crhistina Aryani mencoba menggugah para wakil rakyat di DPR RI yang hadir dalam rapat tersebut, untuk mengambil peran demi mengembalikan martabat bangsa, sebagaimana bangsa yang beradab.(sub)