JAKARTA – Indovac dan Inavac, dua jenis vaksin covid-19 buatan Indonesia, kini dapat dipakai untuk vaksinasi booster kedua yang dimulai secara nasional pada Selasa, 24 Januari 2023.
Kedua vaksin karya anak bangsa tersebut, dapat dikombinasikan dengan Sinovac. Ini artinya, mereka yang divaksin Sinovac pada dosis booster pertama, dapat divaksin dengan Indovac atau Inavac pada dosis booster kedua.
Dilansir dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI melalui akun twitternya @KemenkesRI, mereka yang divaksin Sinovac dosis booster pertama memiliki banyak pilihan untuk vaksinasi booster kedua.
Selain Indovac dan Inavac, ada juga Astra Zeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, zifivax dan tentu saja Sinovac sendiri.
Sedangkan bagi yang divaksin Astra Zeneca pada booser pertama, kombinasinya hanya dengan Moderna dan Pfizer serta Astra Zeneca sendiri pada vaksinasi dosis booster kedua.
Begitu juga dengan Pfizer pada dosis booster pertama, dapat dikombinasikan dengan Pfizer, Moderna dan Astra Zeneca.

Yang menarik, untuk mereka yang divaksin Moderna pada dosis booster pertama, hanya boleh mendapatkan Moderna dan Pfizer pada dosis booster kedua. Sedangkan Astra Zeneca tidak dapat dikombinasikan dengan Moderna.
Sementara vaksin Jansseen (J&J) pada dosis booster pertama, dapat dikombinasikan dengan Pfizer dan Moderna, termasuk Jansseen sendiri pada dosis booster kedua.
Namun untuk mereka yang memdapatkan vaksin Sinopharm pada dosis booster pertama, hanya boleh divaksin Sinopharm dan Zifivax pada dosis booster kedua.
Terakhir, dari data yang dirilis Kemenkes RI, vaksin Covavax hanya bisa dikombinasikan dengan Covavax juga.
“Seluruh kombinasi vaksin ini telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat/EUA dari Badan POM dan rekomendasi dari ITAGI,” sebut Kemenkes RI dalam postigan di akun twitternya.
Adapun pemberiannya, disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah.
“Anda bisa datang langsung ke fasyankes atau pos pelayanan vaksinasi COVID-19 terdekat di kotamu, tanpa perlu menunggu tiket/undangan dari PeduliLindungi. Dan semuanya gratis,” sebut Kemenkes RI lagi.(sub)