JAKARTA – Sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju menghadiri Rapat Evaluasi terkait Ekspor dan Investasi tahun 2022, yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/01/2023).
Dalam rapat tersebut turut dibahas pula proyeksi ekspor, impor dan target investasi di tahun 2023.
Dilansir Express.co.id dari postingan twitter Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto @airlangga_hrt, menyebutkan proyeksi ekspor di tahun 2023 ini akan tetap tumbuh positif.
Meskipun diakuinya, laju pertumbuhan ekspor tahun ini akan lebih melambat dibanding tahun 2022 lalu.
“Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekspor pada tahun ini akan tetap tumbuh positif meski lebih melambat daripada tahun lalu. Pemerintah memproyeksikan nilai ekspor naik di 12,8 persen dan nilai impor di 14,9 persen,” terang Airlangga Hartarto.
Ditambahkan, Presiden Jokowi juga mengingatkan terkait target investasi Indonesia tahun 2023 sebesar Rp1.400 triliun.
“Untuk itu kita harus fokus dan juga terus berkolaborasi untuk mencapai target tersebut demi kepentingan nasional, kepentingan rakyat, bangsa dan negara,” kata Airlangga.
Dilansir Express.co.id dari situs Presden RI presidenri.go.id, Airlangga Hartarto mengakui bahwa dalam upaya pencapaian target investasi Rp 1.400 triliun tersebut, diperlukan beberapa regulasi yang disempurnakan.
Senada disampaikan juga oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Menurutnya, pemerintah akan terus melakukan perbaikan sejumlah regulasi untuk mencapai target investasi tersebut. Bahlil menjelaskan bahwa terdapat salah satu kendala dalam urusan investasi, yaitu mengenai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
“Yang kendalanya itu adalah yang kelas besar, ini terkait dengan RDTR yang mana izin-izin lokasinya di daerah-daerah yang memang belum ada RKKPR-nya. Ini yang kami akan lakukan dalam kurun waktu 3-4 bulan ini agar kemudian proses pengurusan izin lokasinya bisa segera kita lakukan,” tutur Bahlil.
“Termasuk Amdal, kami sudah berkoordinasi sama Pak Menko Marves maupun di bawah pimpinan Pak Menko Perkonomian dalam rangka melakukan percepatan hal-hal ini,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Bahlil menuturkan bahwa pemerintah Indonesia optimistis untuk mencapai target nilai investasi tersebut jika melihat dari kondisi ekonomi global maupun nasional dan dengan dukungan stabilitas ekonomi.
“Atas arahan Pak Menko Perekonomian sangat optimistis untuk pertumbuhan, baik karena melihat dari beberapa laporan lembaga-lembaga dunia tentang ekonomi global maupun ekonomi nasional. Tapi saya ingin mengatakan bahwa satu saja catatannya, ekonomi nasional kita 2023 akan baik kalau stabilitas kita akan baik,” tandasnya.(*)